Tentang Kami

Kami Adalah…

Berdiri sejak tanggal 13 Januari 2013 beriring dengan edisi cetak yang juga terbit pada tanggal dan hari yang sama.

Awalnya, kabarsumatera.com didirikan oleh Mawardi Yahya, salah satu pengusaha di Sumsel, (sekarang Wakil Gubernur Sumsel), Imron Supriyadi (Jurnalis senior di Palembang) dan Nana Eka Nugraha (Enterpreunership asal Indramayu) yang ketika itu tinggal di Palembang.

KabarSumatera.Com lahir kali pertama di bawah naungan PT Limbersa Anugrah Prima, dan berkantor di Jalan Alamsyah Ratuprawira Negara MUSI II Palembang. Namun pada April 2014, edisi cetak dihentikan karena ada persoalan teknis.

Sejak itu manajemen kabarsumatera.com beralih ke PT Kabar Cahaya Media, dengan Komisaris Utama Syamsuri, SE (Pengusaha di Palembang) yang kini kami berkantor di Jalan Kol H Sulaiman Amin No. 200 Lt. III Kelurahan Karya Baru Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang.

Dalam satu tahun edisi cetak sempat dimaksimalkan dengan terbit berkala satu pekan sekali. Tetapi dalam perjalanan waktu, kemudian manajemen memutuskan dan menetapkan tidak lagi menerbitkan edisi cetak, dan fokus menjadi media online hingga kini.

Mengiringi perubahan itu, baik logo, jajaran redaksi, rubrikasi bahkan konten kabarsumatera.com “versi lama” dipeti-es-kan, dengan tujuan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di belakang hari, terutama yang menyangkut hak karya intelektual (HAKI).

Sejak 2022, kabarsumatera.com tampil dengan wajah berbeda dan benar-benar “membarui diri” dengan tanpa meninggalkan esensi pesan nilai yang sejak awal sudah menjadi komitmen kabarsumatera.com untuk tetap menjadi media independen, berintegritas dan menjaga moralitas, baik secara internal maupun eksternal.

Tim kabarsumatera.com didominasi wartawan muda, (fresh graduate) yang lahir dari kampus, atau yang berlatarbelakang pers kampus. Sejak lahir, prinsip kami : lebih baik energi kami habis untuk membentuk wartawan yang ber-ideologi, ketimbang harus membersihkan “virus” yang telah meracuni ideologi wartawan.

Bagi kami, integritas moral menjadi harga mati, guna menjaga “ruh” pers yang memang seharusnya pers memihak publik, bukan atas dasar kepentingan pribadi dan golongan. Kami akan terus melangkah dengan Bismillah…

Redaksi