PALEMBANG | KabarSumatera.Com – Pembina Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Barisan Utama Manusia Indonesia (BUMI), Ardiansyah, SH, memberi pehatian serius terhadap para pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Palembang.
Hal itu terlihat, ketika salah satu enterpreuner di Palembang ini melakukan lawatannya pada Pelatihan Pengembangan UMKM di area warga, Jalan Sukakarya III Lorong Persatuan, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako Palembang, Sumsel, Minggu, 14 Oktober 2023, sekitar Pukul 14.00 – 16.00 WIB.
Mengomentari acara yang bertema “Daur Ulang Sampah menjadi Kerajinan Tangan yang Bernilai” ini, Ardiansyah yang juga Direktur National Land Company (NLC) mengemukakan, melalui pelatihan ini dapat menjadi ruang untuk berbagi edukasi, dalam rangka pengembangan usaha syariah produktif kepada UMKM di Palembang.

Lebih lanjut, almunus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang ini juga menjelaskan, hadirnya UMKM di masyarakat bisa ikut membantu pertumbuhan ekonomi, sekaligus dapat mengurangi jumlah pengangguran masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.
“UMKM merupakan salah satu diantara strategi untuk perbaikan taraf hidup dan perekonomian masyarakat. UMKM bagi masyarakat juga bisa membantu dalam mengurangi jumlah pengangguran, terutama di kelas menengah ke bawah,” tegas Advokat yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) ini.

Seiring dengan itu, Suci Citra Resmitha, S.E, narasumber pada pelatihan itu menjelaskan ada lima cara efektif mengembangkan UMKM. Pertama; meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan (customer service), kedua; melakukan survey tempat yang strategis, ketiga; memanfaatkan E-Commerce, keempat; mengikuti perkembangan teknologi dalam bisnis, kelima; menerapkan sistem keuangan digital.
Lebih lanjut, Marketing Communication (Marcom) Forum Teater Sekolah (Fortass) ini menjelaskan, UMKM merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri (independen), baik yang dimiliki perorangan atau kelompok.

“Jadi UMKM ini bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah,” tegas Uci–panggilan akrab–Suci Citra Resmitha.
Dari sisi marketing Uci menjelaskan, usaha apapun, akan selalu berhubungan dengan pemasaran (marketing). Untuk mewujudkan seluruh proses marketing ini, menurut Uci, masing-masing pegelola UMKM harus bisa menjalin hubungan dengan klien, membangun relasi publik, dan memaksmalkan strategi pemasaran.
“Oleh sebab itu, para pengelola UMKM harus membuat rencana pemasaran, mengorganisir strategi penjualan, dan mengelola anggaran pemasaran. Kalau memang sudah memungkinkan, Bapak dan Ibu bisa menunjuk satu orang untuk menjadi marketing, dan melakukan tugas ini,” tegas Uci.
Acara ini kian meriah, ketika Grup Band “Filosofi” ikut menampilkan 3 buah lagu. Diantaranya, “Mengejar Cinta” lagu original karya Filosofi Band, kemudian “Separuh Aku” lagu milik Grup Band Noah (Ariel eks Peterpan) dan lagu maleyu “Ikan dalam Kolam” ciptaan Husein Bawafie, seorang tokoh musik melayu (dangdut) Indonesia di era 1960-an. Lagu ini kemudian mulai viral, setelah dibawakan Grup El Corona feat Muqadam setahun lalu, dan semakin melejit setelah di-cover Arlida Putri Feat Dike.
Selain diramaikan warga Kelurahan Sukamaju, dan unsur pemerintah setempat, pelatihan ini juga dihadiri, Dewan Penasehat BUMI, Danil Widika, Ketua Ormas BUMI, Andi Pratikno , Koordinator Lapangan (korlap) BUMI, Komarudin, S.H, Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Dr. Serly Novita Sari SP, M.Si. Sebagai Master of Ceremony (MC) pada ini, Ketua Fortass, Yosep Sutrisno, SE.**
TEKS / EDITOR : IMRON SUPRIYADI | FOTO : Dok.KS/scr