
MUARAENIM | KabarSumatera.com – Musim kemarau saat ini terasa lebih panjang dan berdampak pada sumur warga yang mulai mengering. Seperti di wilayah Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muaraenim, Kabupaten Muaraenim di mana saat ini warga sudah mulai membeli air untuk kebutuhan sehari hari.
Salah satu warga yakni Hamsyah mengatakan sudah lama tidak turun hujan, membuat sumur di rumahnya mengering. “Sudah sangat menyusut dan cenderung kering,” ujar Hamsyah, kemarin.
Kata Hamsyah, saat kondisi sumur sudah kering sementara hujan tak kunjung turun. Sehingga kelangkaan air ini sudah dirasa merepotkan. “Ya,urusan rumah tangga seperti mencuci, mandi, bab, memasak semua butuh air,” ungkapnya.
Kekeringan ini sudah terjadi seminggu terakhir, dan kondisi ini belum pernah terjadi di waktu-waktu sebelumnya. “Menang sempat ada hujan, tapi sebentar tidak terlalu berpengaruh. Kalau tidak hujan lagi, pasti akan tambah sulit,” terangnya.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari tersebut terpaksa ia membeli air. Di mana untuk satu tedmon ukuran 1.200 liter dihargai Rp80Ribu. “Lumayan mahal tapi terpaksa, daripada meminta ke rumah keluarga, pasti lebih repot membawanya,” ulasnya.
Warga lainnya Zul (56) mengatakan sudah hampir dua bulan terakhir air sumurnya kering. Karena daerah air lintang tergolong dataran tinggi jika dibanding kelurahan lainnya, jadi wajar ketika hujan tak turun air sumur berangsur menyurut dan kering.
Dirinya mengatakan, kalau tidak ada air semua jadi sulit, mau mandi saja susah untuk saat ini apa lagi hal lainnya. Kemudian masyarakat juga cemas kemarau akan berlangsung lama.
“Sudah beberapa kali air beli, karena sumur memang sudah tidak ada lagi airnya. Kalau pun ada hanya dapat satu ember, tidak cukup untuk sehari,” ungkapnya.
Ia berharap agar hujan segera turun, bila perlu pemerintah daerah atau siapapun bisa memfasilitasi doa bersama. “Kita doa bersama agar turun hujan, karena selain air yang sulit, udara juga sudah terasa tidak sehat,” pungkas Zul.
TEKS : ENIM EKSPRES/OZI
