Kapolda Sumsel Berjanji pada IWO Sumsel, Tidak ada Kriminalisasi Wartawan

AUDIENSI – Kapolda Sumsel, Irjen Albertus Rachmad Wibowo, SIK, saat menerima Audiensi Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Wartawan Online IWO) Sumatera Selatan (Sumsel) di Ruang Delegasi Lantai II Mapolda Sumsel, Kamis (24/08/2023). Foto. Dok. Humas Polda Sumsel

saat ini menjadi isu sentral di era kekinian, yaitu Hak Asai Manusia (HAM), Lingkungan Hidup dan Demokratisasi. Menurut Kapolda, pers dalam kancah demokrasi di negeri ini menjadi pilar keempat.

Kapolda Sumsel, Irjen Albertus Rachmad Wibowo, SIK

PALEMBANG | KabarSumatera.Com – Dalam konteks demokrasi, pers dipersilakan melakukan salah satu fungsinya, sebagai kontrol sosial, atau mengkritik, dengan tetap menulis beritanya sesuai kode etik jurnalistik sehingga tetap profesional.

“Jika kemudian, misalnya saja terjadi persoalan yang berkaitan dengan pemberitaan, kita akan mengikuti rekomendasi dari dewan pers. Tidak akan ada kriminalisasi pers atau wartawan. Ini alam demokrasi. Semua kita serahkan kepada dewan pers,” tegas Kapolda Sumsel, Irjen Albertus Rachmad Wibowo, SIK, saat menerima Audiensi Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Wartawan Online IWO) Sumatera Selatan (Sumsel) di Ruang Delegasi Lantai II Mapolda Sumsel, Kamis (24 Agustus 2023).

FOTO BERSAMA – Kapolda Sumsel, Irjen Albertus Rachmad Wibowo, SIK, foto bersama dengan Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Wartawan Online IWO) Sumatera Selatan (Sumsel) di Ruang Delegasi Lantai II Mapolda Sumsel, Kamis (24/08/2023). Foto. Dok. Humas Polda Sumsel

Kali itu, Kapolda didampingi, Karo Ops Kombes Pol Reeza Herasbudi, SIK, MM, Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Iskandar F Sutisna, SIK, Direktur Binmas Polda Sumsel, Kombes Pol Sofyan Hidayat, SIK., MM dan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi, MM.

Lebih lanjut Kapolda menjelaskan, meski wartawan atau pers diberi ruang untuk mengeritik, tetapi menurut Kapolda, wartawan juga tidak akan lepas dari hukuman bila kemudian melakukan tindakan diluar tugas jurnalistiknya. Kapolda memberi permisalan, jika ada wartawan yang memukul seseorang, dan wartawan diadukan korban ke pihak kepolisian.

“Kalau ada wartawan yang memukul seseorang, kemudian korban mengadu, itu kan bukan tugas jurnalistik. Jadi wartawan tetap saja dikenakan hukum. Jangan karena wartawan kemudian berlindung dibalik tugas jurnalistiknya untuk lepas dari hukum, sebab memukul seseorang jelas bukan tugas kewartawanan,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Kapolda juga mengatakan tentang tiga hal penting yang saat ini menjadi isu sentral di era kekinian, yaitu Hak Asai Manusia (HAM), Lingkungan Hidup dan Demokratisasi. Menurut Kapolda, pers dalam kancah demokrasi di negeri ini menjadi pilar keempat.

“Ada Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dan yang keempat adalah pers, itulah 4 pilar demokrasi,” ujarnya.

Sebagai pilar keempat dalam demokrasi, pers sangat penting untuk tetap bersikap independen dalam menulis berita, yang didasari kode etik jurnalistik. Sehinga, menurut Kapolda, dalam menjalankan tugas kewartawanannya, pers atau wartawan tetap profesional dalam menjalankan fungsi, baik sebagai pendidikan, informasi maupun fungsi kontrolnya terhadap proses demokrasi, HAM dan juga lingkungan hidup.

Sebelumnya, diawal perbincangan, Kapolda menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya sebagai Ketua IWO Sumsel dan terbentuknya pengurus IWO Sumsel yang baru. Kapolda, berharap agar dalam menjalankan profesinya, para wartawan yang tergabung dalam IWO Sumsel dapat menjaga profesionalitas dan menulis berita yang berdasar pada kode etik jurnalistik.

Sebelum penjelasan Kapolda, itu pengurus IWO Sumsel juga mengenalkan yang hadir, diantaranya Ketua IWO Sumsel, Efran, Wakil Ketua, Surono, S.Pd, Sekretaris, Imron Supriyadi, S.Ag., M.Hum, Bendahara, Yuli Afriani dan Adi Simba, Anggota IWO yang bertugas liputan di Polda Sumsel.

Pada kesempatan itu, Efran, Ketua IWO Sumsel menjelaskan, dirinya terpilih sebagai Ketua IWO Sumsel periode 2022-2027 pada Musyawarah Wilayah (Mubeswil) I IWO Sumsel tahun 2023 di Hotel Luminor, Palembang, 28 Mei 2023.

Pada Mubeswil itu, Efran, mantan Ketua IWO PALI ini meraih 39 suara, sementara rivalnya Ardhy Fitriansyah, Bendahara IWO Sumsel periode sebelumnya, hanya memperoleh 30 suara.

Dari hasil kemenangan inilah, Efran kemudian dilantik Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IWO, Jodhi Yudono, sebagai Ketua IWO Sumsel, di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, yang dihadiri Gubernur Sumsel, H herman Deru, Kapolda Sumsel, Pangdam II/ Sriwijaya dan stakeholder lainnya, pada 4 Juli 2023.

Selain itu, Efran juga menjelaskan, dalam waktu dekat, Palembang akan menjadi tuan rumah nasional, dalam Musyawarah Bersama (Mubes) IWO tahun 2023, yang akan diselenggarakan di Asrama Haji Palembang, 2-3 September 2023.

Pada event ini, Efran mengatakan, IWO Sumsel bersama PP IWO Pusat akan menghadirkan paling tidak 300 peserta yang terdiri dari anggota dan pengurus IWO se-Indonesia ke Palembang.

Terkait dengan event akbar ini, Efran bersama IWO Sumsel menyampaikan permohonan dukungan dan kerjasama pengamanan dari Polda Sumsel pada acara tersebut.

“Dalam hal ini kami sampaikan, tentang pentingnya kerjasama IWO Sumsel bersama Polda Sumsel terhadap upaya pengamanan pada Pemilu dan Pilkada 2024, khususnya di Sumsel. Sebagai lembaga profesi wartawan, IWO Sumsel akan ikut mengawal pemberitaan yang independent dan tetap menjaga profesionalitas,” tegas owner media online tintaterah.co.id.

Sementara, dalam hal pengamanan, Efran juga berharap kerjasamanya dengan Polda Sumsel, untuk ikut membantu pengamanan terhadap para wartawan yang bertugas melakukan liputan pemilu dan pilkada di Sumsel 2024.

TEKS : Ahmad Maulana | Editor : Imron supriyadi  | Foto : Dok.IWO-SS/im

Admin

Media Online From Palembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *