Warga Rimba Rakit, Masih Keluhkan Debu dan Getaran Akibat Angkutan Pelabuhan PT Baturona Adimulya

Ratusan Warga Rimba Rakit, Keluhkan Debu dan Getaran Akibat Angkutan Pelabuhan PT Baturona Adimulya

BABAT SUPAT | KabarSumatera.Com – Puluhan warga Rimba Rakit, Desa Sukamaju, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel sasalkan lambannya perusahaan yang lamban menanggapi keluhan masyarakat. Keluhan ini terkait debu dan getaran yang diakibatkan dari mobil angkutan batubara PT Baturona Adimulya.

Dalam beberapa bulan terakhir meningkatnya aktivitas angkutan tambang Batubara PT. Baturona Adi Mulya mengakibatkan debu dan getaran. Dampaknya kesehatan warga terganggu. Bahkan ada sejulah bangunan yang rusak. Belum lagi ekonomi warga juga terhambat.

Beberapa bukti kerusakan bangunan akibat getaran angkutan pelabuhan Pt Baturona Adi Mulya

Seagaiman dilasir muba.co.id, menurut pentauan di lokasi, debu yang berlebihan dari aktivitas angkutan batubara telah menyebabkan gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya bagi warga, terutama di sekitar jalan masuk ke Pelabuhan PT. Baturona Adimulya.

Selain itu, getaran berlebihan itu telah merusak beberapa bangunan rumah-rumah warga dan mengancam keselamatan warga.

Debu berserakan yang menempel di sejumalh tempat akibat mobil angkutan pelabuhan PT Baturona Adimulya

Warga telah berulang kali berkirim surat dan pesan WhatsApp kepada perusahaan. Namun pihak perusahaan belum merespon. Hal inilah yang disesalkan warga, karena perusahaan belum serius menanggapi dan memberikan solusi masalah ini.

Ayatullah Komayni, salah satu warga yang rumahnya terdampak mengatakan, debu yang berlebihan ini, sebagai akibat dari beropreasinya kembali aktifitas penambangan di Jalan Lintas Timur Simpang Pelabuhan Baturona Adimulya.

“Ini karena aktifitas penambangan beroperasi kembali, otomatis mobil angkutan batubara yang menghasilkan debu di jalan lintas timur Simpang Pelabuhan Baturona Adimulya juga meningkat. Belum lagi peningkatan jumlah mobil tronton dan truck yang melintas di jalan lintas timur,” ungkap Ayatullah, saat dijumpai di kediamannya baru-baru ini, sebagaimana dilansir muba.co.id

Menurut Ayatullah, banyaknya debu ini, karena banyaknya tanah yang menempel di ban mobil tronton angkutan batubara dari dalam pelabuhan ke jalan raya lintas timur (simpang pelabuhan baturona) sehingga tanah tersebut menumpuk di aspal dan menjadi debu.

“Ini meresahkan masyarakat baik masalah kesehatan, lingkungan, rumah berdebu, menganggu kegiatan usaha seperti warung, rumah makan dll. disamping itu dampak lain suasana jadi bising dan getaran yang kuat mengakibatkan rumah-rumah warga mengalami keretakan,” tegas Ayatullah.

Ayatullah menceritakan, warga sudah berulang kali menghubungi pimpinan tambang melalui pesan WhatsApp. Namun hanya di jawab “baik pak terima kasih, akan kami sampaikan ke Pimpinan pelabuhan. “Tapi sampai sekarang, belum ada respon yang cepat atau tidak ada tim yang turun ke lapangan untuk cek lokasi,” tegas Ayatullah.

Sementara itu, Zulkipli, saah satu pemilik usaha warung makan “Putri Bungsu”  mengaku mengalami penurunan omzet penjualan akibat banyak debu di jalan Simpang Pelabuhan Baturona.

“Dari beberapa bulan terakhir warung makan kami mengalami penurunan omzet. Pelanggan sungkan mau mampir makan karna banyak debu. Hampir tiap jam kami sudah bersihkan tapi itulah tetap kalah sama debu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Zulkipli menuturkan, pihak perusahaan Baturona memang sudah melakukan penyiraman dengan waktu tertentu, namun cara itu dinilai kurang efektif.

“Baturona sudah melakaukan penyiraman dengan waktu-waktu tertentu. Tapi cara ini juga kurang efektif, karena setelah disiram, jalan pelabuhan jadi berlumpur. Sisa-sisa lumpur itu kemudian nempel di ban mobil. Kalau lumpur itu kering, di aspal malah jadi debu.” terang Zulkipli.

“Kami berharap Perusahaan segera turun ke lapangan cek lokasi dan sama-sama kita mencari solusi dari permasalahan ini,” harapnya.**

TEKS/FOTO : A.SYAKODIR (MUBA.CO.ID)  | EDITOR : IMRON SUPRIYADI

Admin

Media Online From Palembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *