…agar semua pihak ikut melakukan pendidikan (edukasi) kepada masyarakat, termasuk tokoh agama, untuk selalu ikut mengampanyekan pentingnya pencegahan dan larangan membakar hutan. “Caranya bisa melalui media, melalui penyuluhan atyau melaui pendidikan di sekolah…
Wakil Bupati PALI, Drs. H. Soemarjono
PALI | KabarSumatera.Com — Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, mulai 24 Mei-26 Juli 2023, jumlah titik api di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai 66 titik Hotspot.
Hal itu dikatakan Ahmad Hidayat, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI pada Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) di Gedung Rapat Pemerintah Kabupaten PALI, Sumsel, Kamis (27 Juli 2023).
cuaca akan lebih panas
Menurut Hidayat, pertengahan 2023 cuaca akan lebih panas dari tiga tahun sebelumnya. “Musim kemarau tahun ini (2023) akan lebih panjang dibandingkan dengan kemaraunya dua tahun terakhir,” katanya.
Terkait hal itu, Hidayat mengatakan, pihaknya telah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah. Sebagian diantaranya ditetapkan sebagai Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla). Tahun 2023, mulai dari 5 Kecamatan, Talang Ubi, Penukal, Penukal Utara, Abab, Tanah Abang, beberapa waktu lalu.
Selaras dengan BPBD PALI, Dinas Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan (PKDP), Kabupaten PALI menyatakan akan turut siaga penuh guna membantu upaya penanggulangan karhutla di PALI.
“Kamipun akan ikut serta siaga 24 jam, membantu penanggulangan karhutla di Kabupaten PALI. Harapan kami, dengan rapat koordinasi ini semoga karhutla di wilayah PALI tidak terjadi seperti tahun sebelumnya,” ujar Suyadi, SKM, Kepala Bidang Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan (PKDP), Kabupaten PALI, ketika ditemui di sela-sela acara.
tetap siap siaga
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati PALI, Drs. H. Soemarjono menegaskan kepada semua warga di PALI, baik wilayah kecamatan dan di pedesaan agar tetap siap siaga dan meningkatkan usaha untuk melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sebab, menurut orang nomor dua di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PALI ini, melihat perkiraan curah hujan tahun 2023 yang akan menurun, sangat mungkin hal ini akan menimbulkan kerawanan karhutla, tak terkecuali di PALI.
“Dengan penurunan potensi hujan di tahun 2023 ini akan berakibat meningkatkan kerawanan karhutla di PALI,” ujar Wabup.
Wabup menambahkan, pada suasana yang rawan karhutla ini, sudah seharusnya warga menghilangkan kebiasaan membakar lahan dengan sengaja untuk membuka perkebunan.
Oleh sebab itu, Wabup mengimbau agar semua pihak ikut melakukan pendidikan (edukasi) kepada masyarakat, termasuk tokoh agama, untuk selalu ikut mengampanyekan pentingnya pencegahan dan larangan membakar hutan. “Caranya bisa melalui media, melalui penyuluhan atyau melaui pendidikan di sekolah,” tegasnya.
arahan Presiden Joko Widodo
Pada acara yang mengusung tema “Larangan Pembakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA )” ini bertujuan untuk mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah daerah sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam menghadapi karhutla di Wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten PALI, Sumatera Selatan.
“Semoga dengan rapat ini akan memberi bermanfaat. Sesuai Instruksi Presiden dengan melibatkan unsur-unsur satuan wilayah, aparat daerah, stakeholder lainnya, baik pimpinan di jajaran kepala dinas, maupun TNI dan POLRI, juga masyarakat, kita harapkan upaya pencegahan potensi karhutla di PALI akan dapat ditanggulangi,” harap Wabup.
TEKS / FOTO : IWAN CHERISTIAN (DISKOMINFO PALI)
