Mubes ke-01 RTI Digelar, Ini Babak Baru Rumah Tahfidz di Sumsel

Kiai Haji Ahmad Fauzan, SQ (Ustadz Yayan), Pengelola dan Pengasuh Ponpes Kiai Marogan Palembang.

Rumah Tahfidz Indonesia (RTI) di Sumsel, akan memasuki babak baru. Musyawarah Besar (Mubes) RTI ke-1, hari ini akan digelar Mubes selama dua hari, Selasa-Rabu (18-19 Juli 2023) di Pondok Pesantren Kiai Marogan Palembang.



PALEMBANG | KabarSumatera.Com — Sekitar 1000 Rumah Tahfidz (RT) di Sumsel sudah lahir berdiri. Perjalanan Eksistensinya sejak digaungkan oleh penggagasnya KH.Yusuf Mansur pada 19 Juli 2010 tak terasa sudah 13 tahun. Dan kini RT-RT terus lahir dan bertumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Lahir dari rahim masyarakat tanpa ada instruksi dari negara.

Demikian disampaikan Kiai Haji Ahmad Fauzan, SQ atau akrab dipanggil Ustadz Yayan, Pengelola dan Pengasuh Ponpes Kiai Marogan Palembang.

Mengiringi tumbuhkembangnya RT-RT di Sumsel, kini RT di Sumsel akan memiliki “rumah baru” bernama Rumah Tahfidz Indonesia (RTI).

Ustadz Yayan menyebutkan, RTI ini sebagai babak baru bagi RT di Sumsel yang lahir dan berproses dari ide gagasan para pengurus, pengajar di setiap RT, tanpa ada intervensi dari pemerintah.  

“Ini muncul secara murni dari pengajar, pengurus. Jadi gagasannya ya dari mereka, yang kemudian melahirkan rumah tahfidz, yang saat ini menyebar di Sumsel, tanpa ada intervensi dari pemerintah,” tulis Ustadz Yayan melalui grup RTI di WhatsApp, Senin, 17 Juli 2023.

Ustadz Yayan menjelaskan, pertumbuhan RT di Sumsel berbeda dengan ormas seperti NU di Jawa Timur, NW di NTB, Muhammadiyah di Jogja dan Sumbar. Organisasi RTI ini lahir murni di wilayah Sumsel.

“Dan memang sudah pantas dan layak jadi satu barisan (shaff) RTI di Sumsel sebab sudah lebih 1000 rumah tahfidz tumbuh di Sumsel,” tegasnya.

Ustadz Yayan menyatakan, keberadaaan RT di Sumsel sudah menjelma menjadi gerakan sosial baru (new social movement) di Sumsel. Oleh sebab itu, RTI akan berikhtiar menjadi rumah besar bagi keberadaan rumah-rumah tahfidz, bukan saja di Sumsel bahkan hingga ke provinsi dan daerah lainnya.

Ustadz Yayan menyebut, keberadaan RT, sejak digaungkan Ustadz Yusuf Mansyur sebagai penggagasnya, sejak tahun 2010, sampai saat ini sudah 13 tahun.

“Dan alhamdulilah hal ini terus lahir dan bertumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Lahir dari rahim masyarakat tanpa ada intsruksi dari negara,” tegasnya.

Dalam pertumbuhannya, ustadz-ustadz muda, guru ngaji langsung terlibat di dalamnya untuk ikut mengeloa dan mengasuh para santri.

Menurutnya, RT ini ada keunikan tersendiri. Sebab RT sangat berbeda dengan lembaga manapun.

“Rumah tahfidz ini, ruh dan vitamin-nya “sedekah” harta, rumah dari yang berpunya (orang kaya) terhadap mereka yang tak punya sebagai tempat mengaji. Pun “sedekah” ilmu dari para “guru” kepada anak-anak yatim dhuafa,” ujarnya. 

Belum lagi bentuknya juga beragam. Sejumlah RT yang tumbuh dan berkembang di Sumsel sangat fleksibel. Berdiri dan berkembang tanpa pagar, santri dan pengasuhnya berbaur dengan masyarakat, baik di perkampungan, pedesaan maupun di perkotaan.

“Bentuknya juga beraneka ragam. Mulai dari rumah pribadi, rumah toko (ruko), rumah sekolah, perusahaan, masjid, ataupun sekadar rumah saung dari kayu dan bambu. Lalu dimana peran pemerintah atau negara?” Ustadz Yayan setengah bertanya.

Namun menurut Ustadz Yayan, alhamdulillah pemerintah daerah, baik tingkat pusat, provinsi atau kabupaten kota sangat positif menyambut gerakan rumah tahfidz.

“Sumbangsih pemerintah, diantaranya memberikan kemudahan perizinan, infrastruktur dan support kehadiran di dalam setiap event-event dan rumah tahfidz,” jelasnya.

Oleh sebab itu, dengan menguiip ayat Al-Quran Suroh Ash-Shaff ayat 4, Ustadz Yayan mengajak para pengasuh dan pengelola RT di Sumsel menyatukan barisan sehingga menjadi bangunan yang kokoh.dan kuat.

“Sebagaimana firman Allah dalam Suroh Ash-Shaff ayat 4: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Ucapan menjelang Mubes ke-1 RTI tahun 2023, Ustadz Yayan menyatakan : Selamat bermusyawarah para pejuang Rumah Tahfidz di acara Mubes ke- I RTI tahun 2023, Selasa-Rabu 18-19 Juli 2023 bertepatan dengan 01 Muharram 1445 H di Ponpes Rumah Tahfidz Kiai Marogan Palembang.** 

TEKS : RELEASE VIA WA | FOTO : GOOGLE IMAGE | EDITOR : IMRON SUPRIYADI

Admin

Media Online From Palembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *