20 Tahun Tak ada Bantuan, SD Kuala Sidang Bertanya, Kemana Negara Berada?

Papan Nama SD Kuala Sidang, Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji Lampung

Ini fakta. Negara tidak hadir disini. Mulai dari fasilitas, sarana prasarana, bahkan nasib guru yang telah 20 tahun lebih mengajar tidak diperhatikan negara.

Yuharlis, Guru di Kuala sidang

KUALAMESUJI – LAMPUNG  | KabarSumatera.Com – Proses belajar mengajar di SD Kuala Sidang, Lampung, terpaksa diliburkan lebih awal dari kalender pendidikan. Pasalnya kondisi bangunan sekolah yang berdiri diatas air ini, tepatnya di Sungai Mesuji mengalami kerusakan yang sangat parah.

Salah satu tenaga pendidik, Yuharlis mengungkapkan, hal itu dilakuka demi menjaga keamanan dan keselamatan siswanya. Oleh sebab itu, pihak sekolah terpaksa meliburkan seluruh siswanya.

“Dengan terpaksa kami liburkan murid-murid lebih awal dari libur nasional menyambut Idul fitri 1444 H, yakni tanggal 19 – 25 April. Masalahnya bangunan sekolah ini sudah sangat mengancam keselamatan anak-anak dalam kegiatan belajar,” ungkap Yuharlis, usai dirinya menyampaikan libur sekolah kepada murid-muridnya, Senin, (3 April 2023).

20 tahun tak Ada Bantuan

Ruang Dalam KelasSD Kuala Sidang dalam kondisi memerihatinkan. Selama 20 tahun tak ada bantuan pemerintah.

Lebih lanjut Yuharlis mengungkapkan, selama kurun waktu 20 tahun lebih, sekolah ini tidak pernah mendapatkan bantuan fisik, baik penambahan kelas, apalagi pengadaan gedung baru dari Pemerintah Kabupaten Mesuji.

Dirinya sangat berharap dan meminta agar Kemendikbudristek memperhatikan sekolah di garis depan dan nasib para guru-guru di pelosok yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) seperti di perkampungan nelayan Kuala Mesuji Lampung.

Menurut Yuharlis, hak pendidikan sudah di atur di UUD 1945. Dalam undang-undang itu pemerintah memiliki kewajiban untuk memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh atau mendapatkan pendidikan yang layak untuk kemajuan bangsa (masyarakat) di masa-masa yang akan datang.

SD Kuala Sidang terlihat dari depan, banguanya diatas permukaan air.

“Dengan itu, pendidikan adalah faktor khusus yang harus di perhatikan oleh pemerintah dalam melakukan  pemerataan pendidikan agar bisa dinikmati oleh seluruh warga negara,” tegasnya.

Yuharlis juga menyoal program nawacita yang sudah digaungkan pemeirntahan Jokowi. Satu diantara programnya aka mendatangi sekolah-sekolah yang berada di wilayah pelosok. Oleh sebab itu, Yuharlis, hingga kini hanya berharap agar pemeritah mewujudkan program tersebut.

“Salah satu tujuan program Indonesia pintar, ada program untuk sekolah garis depan. Di mana pemerintah mempunyai nawacita, untuk hadir di daerah-daerah pelosok seperti sekolah kami yang berada di daerah 3T ini. Kami berharap pemerintah mewujudkan program, bukan hanya sekedar janji yang dimuat dalam program,” harap Yuharlis, Senin (03 April 2023).

Yuharlis menjelaskan, SD Kualasidang termasuk dalam kategori sekolah garis depan. Di mana sekolah yang dibangun di tempat-tempat terdepan, di pelosok, di daerah pinggiran, dan di daerah perbatasan.

“Ini fakta. Negara tidak hadir disini. Mulai dari fasilitas, sarana prasarana, bahkan nasib guru yang telah 20 tahun lebih mengajar tidak diperhatikan negara,” tambah Yuharlis.

Dana BOS Hilang

Yuharlis mengungkapkan, pada periode tahun ajaran 2022, dana BOS tahap 2 hilang sehingga guru tidak menerima upah honorer.

Kini kembali terulang. Periode tahun 2023, dana BOS tahap I tak kunjung cair. Padahal sudah diawal bulan April.

“Artinya upah honorer kami juga akan hilang lagi. Betapa sangat menyedihkan negeri ini. Jangankan memberikan secarik kertas penghargaan, berbagai tunjangan, program PPPK, bahkan dana BOS pun sepertinya mempermainkan kami sebagai guru yang puluhan tahun mengabdi di daerah 3T,” ucap Yuharlis.

“Kami juga selama ini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Mesuji, Korwas [UPTD] Kecamatan Rawajitu Utara. Bahkan pernah kami sampaikan langsung masalah dan kendala kami kepada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung melalui pak Waskita pada kunjungan kerjanya di sekolah kami beberapa tahun lalu,” tuturnya menambahkan.

“Semoga Bapak Presiden RI Bapak Ir Joko Widodo, Bapak Menteri Kemendikbudristek Nadiem Makarim, Ibu Menkeu Sri Mulyani, dan instansi lainnya menyikapi dan membantu agar proses belajar mengajar di sekolah kami dapat berjalan lancar,” tutupnya.

TEKS / FOTO : INDRA DARMAWAN (KONTRIBUTOR LAMPUNG) | EDITOR : IMRON SUPRIYADI


Baju Muslim Anak

Admin

Media Online From Palembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *