“Modal penting untuk meraih keberhasilan peningkatan kinerja di lembaga ini, harus menjaga komitmen bersama seluruh jajaran pimpinan, beserta staf dan tentunya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan“
Drs. Umar Solikhan, M.Hum, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan

PALEMBANG | KabarSumatera.Com — Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan (BBPSS) belum lama ini menjelaskan capaian kinerja (BBPSS) selama tahun 2022.
Pada paparannya, Drs. Umar Solikhan, M.Hum, Kepala BBPSS mengemukakan secara keseluruhan, target Kelompok Kepakaran Layanan Profesional (KKLP) tercapai dengan baik.
“Salah satu target utama KKLP di BBPSS, penutur bahasa teruji yang direalisasikan melalui kegiatan Sosialisasi dan Pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka,” ujarnya, melalui press release-nya belum lama ini, di Palembang, yang dikirim ke redaksi, Jumat, (6 Januari 2023).
Lebih lanjut, Umar menjelaskan, KKLP UKBI BBPSS tahun 2022 berhasil mencapai 5085 penguji pelajar SD, pelajar SMP 2820 siswa, pelajar SMA 495 siswa, pelajar SMK 197 siswa, pelajar MA 861 siswa, mahasiswa yang berbayar dan masuk PNPB sebanyak 303 orang, ASN 45 orang, dan masyarakat umum 4 orang.
Selain itu, menurut Umar, KKLP UKBI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur yang berhasil menyelenggarakan UKBI Adaptif Merdeka. Kali itu diikuti 12.500 pelajar SD dan SMP di Kabupaten OKU Timur.
Jumlah Terbanyak Tahun 2022
Jumlah penguji di OKU Timur, menurut Umar merupakan jumlah terbanyak yang pernah diselenggarakan. Akan tetapi, Umar mengemukakan dari pelaksanaan tes UKBI tersebut, yang berhasil mengikuti ujian hanya 7.305 pelajar.
“Sisanya gagal, karena faktor jaringan internet. Tetapi rencananya, program yang sama akan dilaksanakan kembali di awal 2023,” tambahnya.
Menjelaskan tentang KKLP Literasi, Umar mengatakan, BBPSS telah berhasil membina dan memberdayakan komunitas literasi, khususnya generasi muda di Sumsel. “Tahun ini, untuk pertama kalinya dilaksananan kegiatan pemuktahiran data profil komunitas literasi di Sumsel,” tegasnya.
Menjelaskan jumlah profil komunitas literasi yang telah terdata, Umar menyebutkan, hingga akhir 2022, terdapat 8 komunitas literasi di Sumsel.
Kegiatan ini, menurut Umar bertujuan untuk mengetahui para penggiat komunitas literasi di berbagai tempat. Umar menyebutkan, komunitas ini merupakan motor penggerak literasi yang aktif dan produktif dalam upaya mendukung budaya literasi di Sumsel.
Keberhasilan lain yang dicapai, menurut Umar BBPSS sudah melaksanakan pemberdayaan komunitas literasi di Kabupaten Lahat dan Palembang. “Jumlah pesertanya sebanyak 80 orang,” ujarnya.
Memanggil 125 generasi muda
Memanggil 125 generasi muda
Selain itu, BBPSS menggelar Pemilihan Duta Bahasa Sumsel (PDBSS). Tahun ini, berhasil memanggil 125 orang generasi muda Sumsel yang ikut serta dalam PDBSS.
Tujuan kegiatan PDBSS menurut Umar, mengajak generasi muda untuk berpartisipasi aktif meningkatkan kualitas kehidupan bangsa melalui penanaman budaya literasi dalam kehidupan bermasyarakat secara komprehensif.
Sehingga, hal ini dapat menumbuhkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur. “Melalui pemilihan duta bahasa ini, diharapkan generasi muda mampu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya budaya literasi,” tegasnya.
Afiliasi APPBIPA Sumsel
Seiring dengan itu, Umar juga menjelaskan tetang KKLP BIPA. Pada kegiatan ini telah melakukan sosialiasi program BIPA di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Lahat, dengan total jumlah peserta sebanyak 60 orang.
KKLP BIPA yang bekerjasama dengan Universitas Bina Darma (Bidar) Palembang, berhasil menyelenggarakan lokakarya ke-BIPA-an. Bahkan padagelaran ini, BBPPSS juga memfasilitasi terbentuknya Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Provinsi Sumsel.
Program lain di tahun 2022, KKLP juga melahirkan produk penerjemahan. Umar menjelaskan, penerjemahan ini direalisasikan melalui kegiatan sayembara penulisan dan penerjemahan cerita rakyat berbahasa daerah.
Dari sayembara itu, menurut Umar ada 18 naskah yang memenuhi kriteria penilaian. Lima naskah kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan tiga naskah dicetak dalam bentuk buku. “Ini kami lakukan, dengan harapan buku-buku tersebut dapat menjadi bahan bacaan pendukung literasi anak di Sumsel, khususnya,” tambahnya.
Revitalisasi Sastra Lisan
Dalam perlindungan dan pemodernan sastra, Umar mengemukakan, KKLP juga berhasil melaksanakan Revitalisasi Sastra Lisan Sembah Panjang (RSLSP) di Prabumulih. Peserta yang ikut dalam pogram ini, ada 38 siswa dan 6 guru pendamping dari 6 SMP di Prabumulih, Sumsel.
“Pelaksanaan RSL ini, BBPSS menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Prabumulih. Program ini dilaksanakan melalui tahapan koordinasi, pewarisan, observasi, dan pementasan,” tambahnya.
Capaian kegiatan revitalisasi ini melibatkan 38 siswa yang merupakan penutur muda, 6 guru pendamping, pelaku sastra yang terlibat dalam pelatihan dan penilaian, 6 kepala sekolah, pemangku kepentingan, serta ratusan siswa SMPN 2 Prabumulih yang menonton kegiatan, dan orang tua peserta.
“Melalui RSLSP ini diharapkan dapat berimbas kepada siswa lain, sehingga sastra lisan sembah panjang tetap hidup di masyarakat Prabumulih,” ujarnya.
Pada penjelasan berikutnya, Umar juga mengemukakan tentang KKLP Pembinaan Bahasa dan Hukum (Pembahu).
Dalam KKLP Pembahu, Umar menyebutkan, BBPSS mulai tahun ini telah melakukan pembinaan yang terfokus, berkelanjutan, dan kemitraan.
Kali itu, pesertanya 45 lembaga di Palembang, terdiri 15 lembaga pemerintah, baik lembaga tingkat provinsi maupun tingkat kota; 20 lembaga pendidikan SMP maupun SMA/SMK, dan 10 lembaga swasta lainnya.
Program yang menyasar pada 45 lembaga ini, melalui beberapa tahapan, yaitu; tahapan koordinasi, sosialisasi, pendampingan, evaluasi. “Dan penghargaan tersebut dilaksanakan secara serius yang ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama BBPSS dan 45 lembaga terbina,” tegasnya.
Format Tata Naskah Dinas.
Umar menjelaskan, dalam masa satu berjalan, selain telah mengubah penggunaan bahasa ruang publik dan dokumen, mayoritas lembaga terbina sesuai dengan ketentuan, BBPSS telah berhasil mendorong Sekretariat Daerah (Setda) Palembang melalui Bidang Organisasi melakukan perubahan dan perbaikan bahasa pada format tata naskah dinas.
“Untuk melakukan ini, dapat melalui aplikasi Srikandi yang diluncurkan bulan Desember 2022 di lingkungan Setda Kota Palembang,” tegasnya.
Merspon program ini, Setda Kota Palembang kemudian mewajibkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Palembang, untuk mengikuti format tata naskah dinas pada aplikasi Srikandi yang telah mengikuti arahan atau pendampingan yang diberikan Tim Pendampingan Kebahasaan Bahasa Provinsi Sumatera Selatan.
Meski demikian, menurut Umar, target yang nantinya diharapkan, akan bermuara pada diterbitkannya kebijakan, berupa perda atau perwali terkait format tata naskah dinas yang telah melalui pendampingan oleh Tim BBPSS.
Layanan Saksi Ahli
Selain itu, KKLP Pembahu, BBPSS juga melakukan layanan saksi ahli bahasa di kepolisian terkait beberapa kasus kebahasaan di beberapa kabupaten dan kota di Sumsel.
KKLP analis kosakata dan istilah pada 2022, berhasil menghimpun 994 kosakata dalam bahasa melayu dialek Basemah atau Besemah.
“Setelah dikaji dan didiskusikan melalui lokakarya, sidang komisi istilah, ditemukan 500 kosakata sudah diusulkan ke pusat untuk dapat masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,” ujar Umar.
Nilai SAKIP
Berkaitan dengan pengelolaan kantor sebagai satuan kerja (satker), pada 2022, berhasil dapat mempertahankan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan predikat A selama tiga tahun berturut-turut.
Selain itu, sebagai satker pemerintah dengan pengelolaan surat dinas berbasis elektronik dan digital dengan sistem SINDE, juga berhasil meraih nilai sempurna dengan kinerja nilai Sinde 100% selama 12 bulan penuh.
Umar menjelaskan, capaian yang telah diraih BBPSS pada 2022 di masa mendatang akan menjadi bahan evaluasi dan pendorong untuk peningkatan kinerja pada 2023.
Komitmen bersama seluruh jajaran pimpinan beserta staf dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan menjadi modal penting untuk meraih keberhasilan peningkatan kinerja Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan.**
“Modal penting untuk meraih keberhasilan peningkatan kinerja di lembaga ini, harus menjaga komitmen bersama seluruh jajaran pimpinan, beserta staf dan tentunya adukungan dari seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya. **
TEKS / FOTO : RELEASE BBPSS | EDITOR : IMRON SUPRIYADI
