SEKAYU | KabarSumatera.Com – Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, akan lebih bermakna bila dijadikan dasar dalam perilaku keseharian. Oleh sebab itu, peringatan ini kelahiran nabi yang agung ini, sebaiknya bukan sebatas seremonial, tetapi juga bisa dijadikan pijakan dalam menjalankan kegiatan kehidupan.
“Peringatan Maulid Nabi, hendaknya tidak dilaksanakan sebatas seremonial, untuk mengingat hari kelahiran Nabi Muhammad SAW semata, namun harus dijadikan momentum strategis guna mengunggah kesadaran kita untuk senantiasa menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik umat manusia dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin (Muba), Drs H Apriyadi, M,Si pada Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H / 2022 M di Masjid Abdul Kadim Desa Epil Kecamatan Lais, Kamis (6 Oktober 2022) malam.
memupuk kecintaan
Lebih lanjut, Apriyadi menjelaskan melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, diharapkan dapat memupuk kecintaan umat kepada Baginda Rasulullah SAW. Perjalanan sejarah Rasulullah SAW, tentang perjuangan dakwahnya harus dijadikan momentum bagi kita untuk terus mencintai Rasulullah SAW.

“Maulid Nabi Muhammad SAW ini, merupakan momentum yang sangat tepat bagi kita untuk memupuk rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW, dengan mengenang kisah dan riwayat hidup serta perjuangan Baginda Rasulullah SAW,” tegasnya.
Menurutnya, selain memupuk rasa cinta kepada Rasulullah SAW, melalui peringatan Maulid Nabi ini diharapkan juga agar kita dapat meneladani akhlak dan kepribadian dan ajaran yang telah disebartkan di muka bumi.
contoh terbaik dalam hidup
Di akhir sambitannya, pada acara yang bertema “Nabi Muhammad SAW contoh terbaik dalam hidup kita” Apriyadi mengajak seluruh masyarakat Muba, di khususnya Desa Epil untuk memakmurkan Masjid Raya Abdul Kadim, yang didirikan Prof H Abdul Kadim.
Pada kesempatan itu, Apriyadi juga menyampaikan apresiasinya terhadap keluarga besar Abdul Karim, yang telah membangun masjid di Muba, khususnya di Desa Epil.
“Sayang, masjid ini sudah sangat baik dan menjadi ikon Muba. Kepada keluarga besar Prof H Abdul Kadim, saya atas nama masyarakat dan pemerintah, menaruh hormat dan apresiasi, atas apa yang telah dilakukan. Insyaallah kami masyarakat Muba khususnya Desa Epil akan manfaatkan dan memakmurkan masjid yang dibangun ini, karena masjid ini sudah menjadi idaman dan menjadi idola semua pihak,” tandasnya.
Menyahuti Apriyadi, pendiri Masjid Abdul Kadim, Prof H Abdul Kadim mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada semua jemaah terutama, Pj Bupati Muba dalam peringatan Maulid Nabi Muhammmad SAW kali itu.
menggali ilmu dan pengetahuan agama
Abdul Kadim menambahkan, didirikannya Masjid Abdul Kadim, berdasar niat, agar masyarakat mempunyai rumah ibadah, sekaligus tempat untuk menggali ilmu dan pengetahuan agama yang cukup, sehingga kehidupan sehari-hari masyarakat dapat berlandaskan nilai-nilai agama.
Lebih lanjut, ia menuturkan pihaknya berencana mendirikan rumah tahfiz, selain itu masjid kebanggaan masyarakat Muba ini memiliki kelebihan yakni ada tempat pusat oleh-oleh, dan restoran yang menyediakan masakan khas Bumi Serasan.
“Masjid ini tidak besar tapi dibuat indah, ada perbedaan dengan yang lain, mudah-mudahan dengan konsep ini, nanti akan lahir ustad penghafal Al-Qur’an,” pungkasnya.
Maulid Nabi Muhammad SAW ini dilanjutkan dengan ceramah agama oleh Ust Yan Syarif, LC, M.Pd.i, Ust Ulil Amri, Lc, M.HI.
TEKS / FOTO : RICKO FRANATA
