Wartawan di Palembang, Provokasi Peserta Pelatihan Jurnalistik di UIN Raden Fatah Palembang

PELATIHAN JURNALISTIK — Trisno Rusli, Jurnalis palembangekspres.com saat memberi pelatihan jurnalistik di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sabtu 12 Maret 2022 (Foto.Dok.KS/A.Maulana)

Wartawan Tak ada Pensiun,  Antoni : Jurnalis itu Menulis “Diatas Awan”

PALEMBANG | KabarSumatera.Com — Jurnalis di Palembang, Trisno Rusli (jurnalis palembangekspres.com) dan Imron Supriyadi (jurnalis kabarsumatera.com) memprovokasi peserta pelatihan jurnalistik di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, agar punya kiat menulis.

Kedua jurnalis ini, sejak awal hingga akhir acara mengedepankan praktik menulis dan wawancara layaknya wartawan profesional. Semua peserta “dipaksa” wawancara dengan sejumlah sumber berita, untuk kemudian praktik menulis berita, sebagaimana informasi yang sudah dimuat di media umum.

“Dalam pelatihan jurnalistik harus banyak praktik, kalau dipersentase, 80 persen praktik dan 20 persen teori. Makanya dalam pelatihan ini para peserta harus kita provokasi agar mereka semangat menulis, terutama setelah mereka selesai pelatihan,” ujar Imron Supriyadi, di sela-sela Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (Pejurdas) di Aula Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sabtu (12 Maret 2022).

Menulis diatas awan

Pada pembukaan, Antoni Anshory, S.Ag, M. Si, Ketua Panitia dalam sambutannya menjelaskan, Pelatihan ini digelar bersama KanalPos.com, sebagai salah satu upaya dalam menyiapkan jurnalis muda di Palembang dari berbagai kalangan. Baik perwakilan Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa, pondok pesantren (Ponpes) dan rumah tahfidz (RT) atau dari lembaga lain, khususnya yang mengirim peserta pada acara ini.

Pentingnya pelatihan ini, menurut Anton diibaratkan dengan detak berita yang hari ini kecepatannya melebihi putaran oksigen. Jurnalis dalam menulis berita, diumpamakan seperti melukis diatas awan. Sebab, penyebaran berita yang demikian cepat, sehingga setiap informasi yang beredar dapat dibaca kapan saja dan dimana saja.

“Pelatihan jurnalistik ini ibaratnya menggalang para jurnalis yang menulis diatas awan. Sebab, putaran informasi, berita yang ditulis seolah melebihi kecepatan oksigen. Berita sudah melambung ke langit dan setiap orang bisa membaca berita kapan dan kapan dan dimana saja saja dengan cepat,” ujar Anton membuat analogi percepatan informasi di tengah era digital.

Alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah Palembang ini juga berharap pelatihan ini dapat melahirkan jurnalis dan juga penulis yang andal. “Melalui pelatihan ini insya Allah akan kita dorong melahirkan jurnalis atau penulis yang andal, yang mampu bersaing di era digital,” tegasnya.

Wartawan Tidak Pernah Pensiun

Pada kesempatan yang sama, Heru Nasri, Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumsel dalam sambutannya mengatakan dalam setiap perjalanan karir seseorang, nyaris semua mengenal istilah pensiun. Aparatur Sipil Negara (ASN) atau yang dulu dikenal Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga berakhir dengan pensiun. Karyawan perusahaan pada usia tertentu juga punya masa pensiun.

“Tapi profesi wartawan, tak ada pensiun. Berkarir jadi wartawan, sampai itu mati. Sebab tidak ada wartawan pensiun,” ujar Heru Nasri, Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumsel saatmemberi sambutan pada Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (Pejurdas) di Aula Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sabtu (12 Maret 2022).

Lebih lanjut, jurnalis TVRI Sumsel ini mengatakan bagi seseorang yang sudah memilih menjadi wartawan, tidak akan kenal dengan pensiun. Selama ini, menurut Heru tidak ada pensiunan wartawan. Tetapi yang ada pensiunan PNS atau ASN. “Jadi kalau Anda sudah memilih wartawan sebagai profesi, maka profesi itu akan dibawa mati,” tambahnya.

Heru juga menyebutkan, ilmu jurnalistik merupakan ilmu yang mahal. Sebab, untuk mendapat ilmu jurnalistik, sampai menjadi wartawan profesional diperlukan keseriusan dan komitmen. Semua harus dijalani dengan proses panjang, dan tidak datang tiba-tiba.

Satu diantaranya, melalui pelatihan jurnalistik dasar yang saat ini dilakukan. “Ilmu jurnalistik itu mahal. Sebab, ilmu ini bukan hanya sekadar teori, tetapi juga harus melakukan praktik yang tidak sebentar, apalagi kita ingin menjadi wartawan profesional, harus komitmen, konsisten dan terus berlatih menulis secara terus menerus tanpa henti,” tambahnya.

Medsos Bukan Produk Jurnalistik

Kaitannya dengan di era digital, Heru menyebutkan ilmu jurnalistik dapat dijadikan bekal bagi calon wartawan pemula untuk membedakan antara status di Media Sosial (medsos) dan karya jurnalistik. Selama ini, Heru menilai banyak orang yang sudah menulis di medsos, tapi sebagian besar tulisan status di medsos tidak bisa dikatakan produk jurnalistik.

“Selama ini kita sudah menulis status di medsos. Tapi, itu bukan produk jurnalistik. Sebab menulis di medsos tanpa kaidah jurnalistik. Sedmentara wartawan harus tunduk dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Kalau di medsos kan tidak. Klak-klik, pencet-pencet huruf, e…ujung-ujungnyo belago (berkelahi) di dunia maya, kan tidak bagus,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Heru mengajak para peserta pelatihan menulis status atau apapun medianya, harus hati-hati. Sebab semua sudah diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Traksaksi Elektronik atau (UU ITE).

“Nah, melalui pelatihan ini diharapkan, adik-adik sudah mulai bisa membedakan antara tulisan produk jurnalistik dan tulisan yang bukan berdasar pada kaidah jurnalistik,” tambahnya.

Pednguatan Menulis

Pada acara yang diikuti dari perwakilan sejumlah lembaga di Palembang ini, panitia menghadirkan dua pembicara; Trisno Rusli, S.H.I, M. Ag, Jurnalis Palembangekspres.com dan Imron Supryadi, S.Ag, .M.Hum, Jurnalis KabarSumatera.Com.

Dai akhir acara, Edwin Fast jurnalis KanalPos.com Palembang, yang menginisiasi acara ini, berharap usai pelatihan ini dapat ditindaklanjuti dengan penguatan kreatifitas menulis, khususnya bagi para alumnus peserta yang hadir. “Insya Allah, setelah pelatihan ini kita akan dorong agar teman-teman yang sudah ikut pelatihan ini, dapat menjadi bagian tim media, yang nanti akan dibina secara intensif, hingga adik-adik mampu menulis, sebagaimana wartawan pada umumnya,” harapnya.

TEKS / FOTO : AHMAD MAULANA | EDITOR : WARMAN P

Kontak Pengelola WA : 0812-8171-2933 An. Ustadzah Putri

Admin

Media Online From Palembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *