PALEMBANG | KabarSumatera.Com — CV Mitra Agro Permai (MAP) Palembang, melakukan Silaturahmi dan Koordinasi Penyaluran Pupuk Subsidi tahun 2021 dan Perencanan Musim Tanam 2022, di Lantai II, Kantor MAP Palembang, Jalan Kol H Sulaiman Amin, Palembang Rabu (29 September 2021).
Acara itu digelar, terkait dengan informasi tentang pengurangan porsi pupuk subsidi untuk petani. Alasan pengurangan ini, pertanian bukanlah industri yang berada tahap awal dalam siklus bisnis, atau bukan masuk dalam kategori infant industry.
Sehubungan dengan hal itu, Syamsuri, SE, Direktur Utama CV MAP Palembang, salah satu distributor pupuk di Sumatera Selatan mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan dan pengawalan intensif kepada petani dan budidaya pertanian. Dimana, petani akan diberikan kemudahan akses pupuk melalui CV MAP Palembang.
Lebih lanjut, CEO Mitra Anugerah Perkasa Sumsel (MAPS) Grup ini menambahkan pendampingan terhadap petani ini dilakukan, agar petani–khususnya binaan CV MAP Palembang tetap dapat menjalankan pekerjaan seperti biasa, tanpa terganggu dengan penurunan porsi pupuk subsidi.
Terhadap penurunan porsi pupuk ini, Syamsuri menegaskan, perusahaan yang dipimpinnya akan menjadi mediator dalam penyerapan pupuk di kalangan petani, khususnya pupuk non subsidi. Menghadapi persoalan ini, menurut Syamsuri, para petani sebaiknya tidak perlu risau apalagi putus asa. Sebab, dengan pendamingan yang dilakukan CV MAP Palembang, petani akan didorong supaya lebih mandiri dalam mengelola perkebunan, yang mayoritas petani karet dan sawit di Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba.
“Kita siap mendampingi para petani, supaya mereka tetap menjalankan kegiatannya seperti biasa, tidak terpengaruh kabar penurunan porsi pupuk subsidi. Kita juga akan dorong, supaya petani lebih bisa mandiri dan tidak tergantung dengan pupuk subsidi,” ujar Syamsuir, di hadapam Pengecer dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Menanggapi sikap CV MAP Palembang ini, Amani Mutiah, Area Manager PT Pusri Wilayah Sumsel mengatakan, pihaknya sangat supoort terhadap pertemuan itu. Sebab, pertemuan ini bentuk kewajiban distributor terhadap para pengecer pupuk. Melalui pertemuan ini, disributor akan mengetahui berbagai kendala di lapangan yang dihadapi para pengecer.
Setelah melihat dan mendengar paparan sejumlah pengecer pada pertemuan itu, Amani mengatakan, pihaknya akan mengetahui persoalan, sekaligus bisa mencari alternatif jalan keluarnya. “Acara ini bagus ya, sebab ini juga menjadi kewajiban distributor, untuk membina para pengecer di lapangan. Dari pertemuan ini, kita dan distributor mengetahui kendala di lapangan, dan kita bisa menyiapkan tentang apa saja untuk mengatasi kendala itu,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung setengah hari, pukul 13.00 – 17.00 WIB itu, terungkap Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menjelaskan, tahun 2021 Pemerintah RI mengalokasikan pupuk bersubsidi ditambah menjadi 9 juta ton plus 1,5 juta liter pupuk organik cair. Sementara tahun 2020 alokasinya hanya 8,9 juta ton.
Berkaitan dengan itu Kementan berharap di masa mendatang akan lebih banyak petani yang bisa memperoleh pupuk bersubsidi. Dan pastinya petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi itu petani yang sudah tercatat di e-RDKK sesuai pengajuan yang diterima Kementan dari usulan pemerintah daerah.
TEKS : IMRON SUPRIYADI | FOTO : DOK.KS
